Perkembangan manusia
merupakan perubahan yang progresif dan berlangsung terus menerus atau
berkelanjutan. Keberhasilan dalam mencapai suatu tahap perkembangan akan sangat
menentukan keberhasilan dalam tahap perkembangan berikutnya. Sedangkan, apabila
ditemukan adanya satu proses perkembangan yang terhambat, terganggu, atau
bahkan terpenggal, dan kemudian dibiarkan maka untuk selanjutnya sulit mencapai
perkembangan yang optimal.
Tidak setiap anak
mengalami perkembangan normal. Banyak di antara mereka yang dalam
perkembangannya mengalami hambatan, gangguan, kelambatan, atau memiliki faktor-faktor
resiko sehingga untuk mencapai perkembangan optimal diperlukan penanganan atau
intervensi khusus. Kelompok inilah yang kemudian dikenal sebagai anak
berkebutuhan khusus.
Menurut Heward, anak berkebutuhan khusus
adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya
tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang
termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,
tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan
gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar
biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK
memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan
dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks
bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa
isyarat. Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa
(SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. Pelayanan anak berkebutuhan khusus dapat
disediakan oleh guru kelas reguler, guru sumber daya, guru pendidikan khusus,
konsultan kolaboratif, profesional lain, atau tim interaktif.
1. Strategi pembelajaran bagi anak
tunanetra
Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah pendayagunaan secara
tepat dan optimal dari semua komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran
yang meliputi tujuan, materi pelajaran, media, metode, siswa, guru, lingkungan
belajar dan evaluasi sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan
efesien. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
strategi pembelajaran antara lain:
a)
Berdasarkan pengolahan pesan terdapat dua strategi yaitu
strategi pembelajaran deduktif dan induktif
b)
Berdasarkan pihak pengolah pesan yaitu strategi pembelajaran
ekspositorik dan heuristik
c)
Berdasarkan pengaturan guru yaitu strategi pembelajaran dengan
seorang guru dan beregu
d)
Berdasarkan jumlah siswa yaitu strategi klasikal, kelompok kecil
dan individual
e)
Beradsarkan interaksi guru dan siswa yaitu strategi tatap muka,
dan melalui media.
Selain strategi yang telah disebutkan di atas, ada strategi lain
yang dapat diterapkan yaitu strategi individualisasi, kooperatif dan modifikasi
perilaku.
2. Strategi pembelajaran bagi anak
berbakat
Strategi pembelajaran yang sesuai denagan kebutuhan anak
berbakat akan mendorong anak tersebut untuk berprestasi. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam meneentukan strategi pembelajaran adalah :
a)
Pembelajaran harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat
kompleksitas.
b)
Tidak hanya mengembangkan kecerdasan intelektual semata tetapi
juga mengembangkan kecerdasan emosional.
c)
Berorientasi pada modifikasi proses, content dan produk.
Model-model layanan yang bias diberikan pada anak berbakat yaitu
model layanan perkembangan kognitif-afektif, nilai, moral, kreativitas dan
bidang khusus.
3. Strategi pembelajaran bagi anak
tunagrahita
Strategi pembelajaran anak tunagrahita ringan yang belajar di
sekolah umum akan berbeda dengan strategi anak tunagrahita yang belajar di
sekolah luar biasa. Strategi yang dapat digunakan dalam mengajar anak
tunagrahita antara lain;
a)
Strategi pembelajaran yang diindividualisasikan
b)
Strategi kooperatif
c)
Strategi modifikasi tingkah laku
4. Strategi pembelajaran bagi anak tunadaksa
Strategi yang bias diterapkan bagi anak tunadaksa yaitu melalui
pengorganisasian tempat pendidikan, sebagai berikut:
a)
Pendidikan integrasi (terpadu)
b)
Pendidikan segresi (terpisah)
c)
Penataan lingkungan belajar
5. Strategi pembelajaran bagi anak tunalaras
Untuk memberikan layanan kepada anak tunalaras, Kauffman (1985)
mengemukakan model-model pendekatan sebagai berikut;
a)
Model biogenetic
b)
Model behavioral/tingkah laku
c)
Model psikodinamika
d)
Model ekologis
6. Strategi pembelajaran bagi anak dengan kesulitan belajar
a)
Anak berkesulitan belajar membaca yaitu melalui program delivery
dan remedial teaching
b)
Anak berkesulitan belajar menulis yaitu melalui remedial sesuai
dengan tingkat kesalahan.
c)
Anak berkesulitan belajar berhitung yaitu melalui program remidi
yang sistematis sesuai dengan urutan dari tingkat konkret, semi konkret dan
tingkat abstrak.
7. Strategi pembelajaran bagi anak
tunarungu
Strategi yang biasa digunakan untuk anak tunarungu antara lain:
strategi deduktif, induktif, heuristic, ekspositorik, klasikal, kelompok,
individual, kooperatif dan modifikasi perilaku.
Sumber :
- http://pendidikanabk.blogspot.com/2011/10/definisi-anak-berkebutuhan-khusus.html ( 04 Mei 2012 )
- http://blog.uin-malang.ac.id/ansur/2011/06/14/strategi-pembelajaran-bagi-anak-berkebutuhan-khusus/ ( 04 Mei 2012 )
- Santrock, John W. (2004). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
No comments:
Post a Comment